Kebakaran Gedung Kementerian AKR: Bagaimana Perspektif Fire Safety Manager?

Hallo Sobat Safe tra!

Kebakaran gedung dapat terjadi kapan saja, dan dampaknya bisa sangat merusak, baik dari sisi material maupun nyawa manusia. Kasus kebakaran Gedung Kementerian AKR baru-baru ini menyoroti pentingnya perencanaan keselamatan kebakaran yang matang dan tanggung jawab Fire Safety Manager dalam mencegah, mengelola, dan menangani insiden semacam itu.

Polisi mendalami penyebab kebakaran  yang terjadi pada Sabtu malam, 8 Februari 2025 pada pukul 23.15 WIB. Kebakaran terjadi di ruang Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN yang berada di lantai 1. Dengan demikian, keterangan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Satriadi Gunawan, penyebab kebakaran pada gedung ATR/BPN diduga karena korsleting perangkat air conditioner (AC) kata Satriadi kepada awak media pada Ahad, 9 Februari 2025.

Namun, peristiwa ini membuka mata banyak pihak terhadap pentingnya kesiapan dan langkah-langkah mitigasi kebakaran yang lebih baik untuk gedung-gedung pemerintah, serta perlunya perhatian lebih terhadap sistem keselamatan kebakaran yang ada.

Lalu apa saja Perspektif yang harus Fire Safety Manager sesudah terjadi kebakaran:
  1. Analisis Penyebab Kebakaran Langkah pertama yang akan diambil oleh Fire Safety Manager adalah menganalisis penyebab kebakaran. Oleh karna itu Apakah kebakaran timbul karena kelalaian dalam penggunaan peralatan, kegagalan sistem kelistrikan, atau masalah lain? Pengetahuan tentang penyebab kebakaran sangat penting untuk mengidentifikasi tindakan pencegahan yang tepat agar kebakaran tidak terulang di masa depan.

  2. Evaluasi Proses Evakuasi Salah satu hal yang paling penting dalam sebuah kebakaran adalah evakuasi yang cepat dan teratur. Fire Safety Manager akan mengevaluasi apakah prosedur evakuasi berjalan sesuai rencana. Apakah jalur evakuasi sudah cukup jelas? Apakah semua penghuni gedung mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul? Analisis ini membantu mengidentifikasi potensi perbaikan untuk meningkatkan kesiapan evakuasi.

  3. Pemulihan dan Rehabilitasi Sistem Kebakaran Setelah kebakaran dipadamkan, seorang Fire Safety Manager akan terlibat dalam proses pemulihan sistem pemadam kebakaran, pemeriksaan kembali alat-alat yang rusak, dan memastikan bahwa seluruh sistem berfungsi dengan baik untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

  4. Peningkatan Sistem Keamanan Kebakaran Berdasarkan evaluasi pasca-kebakaran, Fire Safety Manager akan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sistem keselamatan kebakaran. Ini bisa mencakup peningkatan kapasitas alat pemadam api, penyempurnaan rencana evakuasi, atau peningkatan pelatihan bagi penghuni gedung.

Dengan demikian, Kebakaran Gedung Kementerian AKR mengingatkan kita bahwa perencanaan dan manajemen keselamatan kebakaran bukanlah hal yang biasa. Seorang Fire Safety Manager memegang peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa semua sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran berjalan dengan baik. Jadi, dengan pendekatan dan pelatihan yang tepat, baik dalam hal pemeliharaan sistem, pelatihan, maupun prosedur evakuasi yang jelas, kita dapat mengurangi risiko kebakaran dan menyelamatkan nyawa. Kami tunggu kalian untuk Daftar dan dapatkan surat tertulis Kompetensi sebagai FSM Sekarang!!

Kebakaran Gedung Kementerian AKR: Bagaimana Perspektif FSM? Kebakaran Gedung Kementerian AKR: Bagaimana Perspektif FSM? Kebakaran Gedung Kementerian AKR: Bagaimana Perspektif FSM?

Informasi Pelatihan dan Konsultasi :
(021) 2762 – 3629

Marketing Safetra Indonesia
0818 – 0532 – 4943
0813 – 8425 – 3270

Sosial Media ⇓
Website     : www.safetra.co.id
Youtube     : Safetra Indonesia
Instagram : PT Safetra Indonesia
Facebook  : PT Safetra Indonesia
Tiktok        : Safetra Indonesia
Twitter      : Media.Safetra

Safe Traaa……