Protokol Kesehatan Pelatihan K3
Halo teman-teman SAFETRA, apa kabar ?
Sebelumnya kami dari staff dan manajemen safetra mengucapkan ” TAQOBBALAHU MINNA WAMINKUM SIAMANA WASIAMAKUM”semoga Allah SWT menerima amal ibadah puasa kita tahun ini dan dapat bertemu di Ramadhan tahun berikutnya.
Pandemik Cofid-19 masih berlangsung dan Pemerintah bulan juni ini membuat kebijakan “New Normal” untuk berbagai aspek kehidupan sosial dalam guna menekan beban yang terlalu banyak berdampak pada sendi kehidupan bermasyarakat kita.
Lalu bagaimana dengan Protokol Kesehatan Pelatihan K3 di terapkan pada era ‘New Normal ” ini ?
Walaupun belum terbit aturan khusus langsung dari pemerintah terkait penyelenggaraan pelatihan ini, Setidaknya penulis mencoba untuk memprediksi protokol apa yang bisa diterapkan sehingga pelatihan K3 dan softskill juga bisa ikut berjalan.
Protokol Kesehatan yang tepat untuk penyelenggaraan Pelatihan K3 dan softskill, yaitu :
- Melakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua peserta dan penitia pelatihan K3 dan soft skill sebelum dilaksanakanya pelatihan, pemeriksaan meliputi : pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan gejala yang mungkin terlihat seperti : batuk, sesak nafas, demam dan lainnya. jika ditemukan, personil dan peserta dilarang untuk masuk ke kelas dan menjutkan pelatihan. pemeriksaan di lakukan diluar ruangan pelatihan sehingga menghindari potensi cemaran bahaya cofid-19
- Wajib menggunakan masker. Peserta yang tidak menggunakan masker, dilarang masuk atau disediakan masker oleh panitia sebelum masuk ke ruang pelatihan. Setidaknya peserta membawa 2 masker dalam 1 hari selama pelatihan berlangsung
- Mencuci tangan sebelum masuk ruangan. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun untuk mengurangi potensi cofid-19 masuk ke dalam tubuh
- Menyediakan sanitizer di ruang pelatihan atau membawa sanitizer selama pelatihan berlangsung. ini penting untuk menjaga kebersihan baik untuk peserta dan panitia
- Membatasi jumlah peserta sesuai dengan luasan ruangan pelatihan.Hal ini penting untuk menjaga jarak terlalu dekat antar peserta.
- Membersihkan AC di ruang pelatihan yang akan digunakan. Hal ini penting mengingat ruangan akan dipakai dalam waktu cukup lama yaitu 8 jam perhari di kali durasi hari pelatihan.
- Membersihkan semua peralatan pelatihan K3 dan softskill dengan disinfectant sebelum dimulainya pelatihan dan saat digunakan bergantian antar peserta seperti APAR dan perlengkapan lainnya. untuk praktik RJP (resusitasi Jantung Paru), praktek pemberian nafas buatan/breating diganti dengan menggunakan alat bantu seperti ambu bag PVC.
- Menjaga jarak antar peserta selama pelatihan berlangsung, baik posisi duduk maupun saat berdiri. Panitia pelatihan berkewajiban memberikan marka dan himbauan pada setiap tempat duduk dan berdiri untuk menghindari peserta dari berkerumun.
- Tanya jawab pertanyaan langsung tanpa alat bantu pengeras suara. hal ini penting untuk menghindari droplet atau cairan dari rongga mulut tertukar saat menggunakan microfone atau pengeras suara.
- Coffee break dan makan siang diberikan dalam bentuk nasi kotak bukan prasmanan, hal ini berguna dan mengurangi potensi peserta berkerumun saat mengambil makanan.
- Menghindari bersalaman atau kontak fisik antar peserta. hal ini dapat dijelaskan pada pertemuan awal atau saat safety induction di pagi hari sebelum dimulainya pelatihan
- Memasang Safety information dan awarness bahaya penyebaran cofid-19 dalam bentuk poster, X-banner sebagai pengingat peserta dan panitia saat pelatihan berlangsung
Demikian kissi-kisi aturan atau protokol kesehatan untuk penyelenggaraan pelatihan K3 dan softskill. Semoga bisa menjadi referensi untuk kita semua. Sekali lagi ini masih perkiraan/estimasi belum merupakan protokol resmi dari pemerintah karena kami dari penyelenggara juga masih menunggu arahan resmi pemerintah.
Semoga bermanfaat untuk kita semua
Fauzan karim SKM MKKK
Editor dan penulis kolom, Instructor K3 safetra